Salah Gaul

LATAR BELAKANG

Saat ini, film adalah medium sekunder untuk penyampaian pesan dan cerita. Film masih kalah dengan media lain seperti artikel atau tulisan, foto ataupun gambar, dan masih banyak yang lain lagi. Karena media film tidak praktis, maka dibuatlah film pendek sebagai media ringkas untuk menyampaikan ide-ide filmmaker dengan durasi singkat namun bisa sampai ke penonton dengan lancar.

Masih banyak orang-orang yang salah paham antara Dokumentasi dengan Dokumenter. Menurut kami, Dokumentasi adalah suatu hal ataupun kegiatan merekam atau mengabadikan suatu kejadian dalam bentuk berbagai medium. Sedangkan Dokumenter lebih dari itu. Dokumenter menyimpan segala fakta terselubung karena kecerdikan sang pembuat film untuk mengungkap fakta terselubung di balik dunia yang serba bertopeng ini.

Sampai pada saat ini, orang-orang masih beranggapan bahwa film Dokumenter adalah film berat, perlu berpikir keras dan mengernyitkan dahi untuk menangkap pesan yang disampaikan dalam film. Film Dokumenter jadi terkesan film-film orang serius, jadilah segmen Dokumenter ini jarang ada yang melirik. Orang-orang yang mau terjun ke dunia film jadi lebih interest pada film fiksi naratif, dan Film Dokumenter akan terus diisi oleh pemikiran-pemikiran serius.

Banyak tema yang bisa diangkat untuk dijadikan dokumenter. Politik, Sosial, Budaya, dan masih banyak yang lainnya. Pada akhirnya, Last Record memilih mengangkat tema budaya yang sedang hangat dikalangan anak muda. Sebut saja : Alay.

Tema budaya menarik, karena dalam hal ini tugas filmmaker bisa lebih dipermudah. Yang dimaksud oleh mudah adalah, filmmaker hanya bertugas mengabadikan budaya yang sedang hangat ataupun tidak pada waktu yang sama beserta fakta-fakta yang ada dan harus dicari. Budaya berkaitan erat dengan tren, karena masih berhubungan dengan gaya hidup. Jikalau pada akhirnya budaya yang diangkat punah, Dokumenter masih menyimpannya dengan rapih.

Mengapa Alay? Seperti yang sudah disebut di atas, banyak tema yang bisa diangkat. Namun mengangkat Alay adalah sesuatu hal yang tepat. Entah darimana asalnya, budaya Alay adalah budaya yang baru saja hype sekitar tahun 2008-an. Budaya ini gak baru-baru amat, namun masih melekat di kalangan anak muda sampai sekarang. Budaya Alay adalah hal yang sangat dekat dengan kita. Kita mungkin pernah alay, menyebut orang alay, dibilang alay, dan segala macamnya. Namun arti dari Alay itu sendiri masih rancu.

Akibat kerancuan tersebut, orang-orang yang merasa dirinya bukan Alay menjauhi orang yang menurut dia Alay. Jika hal ini terus berlanjut, maka gap (batasan) yang tercipta oleh manusia sendiri ini bisa menjadi sejenis rasis. Padahal, di dalam ruang lingkup kerja nantinya, kita tidak lagi mengenal "orang itu alay, aku gak mau kerja sama dia."

Masih banyak lagi hal yang ingin kami ungkap. Namun, film ini merupakan sebuah permulaan. Jika suatu saat ada film tentang Alay lagi, berarti film itu merupakan bab kedua :)

P.S.

Salah Gaul murni project dari Last Record Production dan bukan sebuah request/order dari customer. Last Record Production tidak menerima pesanan film (concepting sampai pasca produksi).

*syarat dan ketentuan berlaku.

Alay adalah contoh dari permasalahan pergaulan sehari-hari yang kecil namun efeknya bisa sangat besar. Alay tiba-tiba muncul dan membuat sebuah batasan, seperti: Anak yang alay dilarang kumpul sama yang bukan Alay, dan sebagainya. Tidak ada definisi dan pengelompokan yang jelas sehingga orang-orang bisa sembarangan menuduh orang lain Alay (Padahal dirinya sendiri Alay). Disisi lain, Alay juga mempunyai sisi positif dan hal lain yang membuat Alay harus dihargai. Inilah, sebuah dokumenter yang mencoba mengubah paradigma orang tentang alay.

TEKNIS

Judul Asli : SALAH GAUL

Judul Internasional : THE TEENAGERS

Tahun Produksi : 2012

Genre : DOKUMENTER

Durasi : 18 MENIT (17' 55")

Warna : WARNA

Shooting Format : DIGITAL/HD

Production Format : DIGITAL/HD

Aspect : 2.22:1/2.35:1

Produksi : LAST RECORD PRODUCTION

CAST & CREW