Perlambatan ekonomi nasional adalah suatu buntut dari krisis ekonomi yang melanda dunia. Hal ini membuat sebagian pebisnis banyak usahanya tidak sesuai dengan harapan. Seiring dengan kondisi yang lemah, membuat beberapa orang pun menjadi ikut lemah, lesu. Namun, bukankah ada sebuah kemudahan di balik kesulitan?
Pada artikel ini, kamu akan menemukan kiat-kiat yang sangat efektif untuk menanggulangi krisis ekonomi dan pastinya akan membuat bisnis kamu naik lagi, mari disimak ya.
1. Jadikan Produk Kamu Mudah untuk Diakses
Kiat pertama yang bisa kamu gunakan adalah membuat sebuah produk atau jasa yang kamu jual menjadi lebih mudah untuk diakses dan mudah dijangkau (affordable and reachable). Nah, untuk membuatnya mudah diakses kamu dapat melakukan beberapa cara.
Cara pertama adalah kamu dapat memberikan kemudahan pembayaran. Cara kedua adalah memperpanjang angsuran atau cicilan. Ketiga, memperkecil uang mukanya. Keempat, memperkecil kemasan. Kelima, menambah pilhan metode dalam pembayaran. Keenam, dan ini yang paling berpengaruh yaitu dengan menjalankan bisnis secara online atau menggunakan teknologi untuk mencari uang dari internet.
Dengan kiat pertama ini, daya beli para pelanggan yang menurun tidak akan membuat kamu menurunkan harga secara drastis. Namun, sebaliknya dengan kiat ini, produk atau jasa yang kamu tawarkan akan lebih bersahabat dan berempati dengan kondisi keuangan para pelanggan kamu.
2. Segmentasi Pelanggan Lebih Spesifik dan Unik
Kiat kedua adalah kamu harus membuat segementasi pelanggan lebih spesifik dan unik. Untuk contoh, kamu dapat membuat segmen pelanggan sesuai dengan daya belinya, seleranya, daerah tempat tinggalnnya dan bisa juga dengan perilaku konsumsinya.
Dengan mempertajam segmentasi pelanggan akan membuat kamu lebih mudah untuk membuat strategi pemasaran atas produk atau jasa secara akurat. Contohnya kamu dapat memberikan diskon secara khusus untuk pelanggan yang memiliki profesi sebagai nelayan, buruh dan pekerja lainnya.
Selain dapat meningkatkan akurasi dalam menentukan strategi , kiat kedua ini juga akan sangat berguna untuk menjaga aliran kas tetap mengalir, walaupun dapat menimbulkan konsekuensi berupa margin keuntungan yang menipis.
3. Blue Ocean Strategy
Kiat ketiga ini adalah suatu strategi yang menemukan samudera biru atau bahasa Inggrisnya Blue Ocean. Dengan melakukan cara ini kamu dapat memperluas jangkauan dalam menjual dan mendistribusi. Perluasan dilakukan pada pasar-pasar baru yang lebih potensial tapi masih sepi dari pesaing.
Kiat ini biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan yang mengalami kejenuhan atau telah mentok terhadap target pasar tertentu. Kiat ini juga sangat berguna bagi perusahaan yang mengalami regulasi. Regulasi tentu saja dapat memperburuk pendapatan. Karena itulah, kamu harus menemukan sebuah daerah yang baru dengan regulasi yang ramah dan bersahabat merupakan suatu keharusan untuk bisnis kamu.
4. Strategi Narsis
Pada kiat keempat ini kamu dapat menjaga bisnis atau usaha kamu tetap eksis di kala krisis dengan meningkatkan ketersediaan produk pada setiap sudut-sudut peluang yang ada. Maksudnya adalah produk yang kamu jual dapat ditemukan pada lokasi yang tidak terduga sekalipun.
Kiat keempat ini hampir sama dengan kiat pertama namun, bedanya adalah kiat keempat ini lebih spesifik pada penempatan (placement) produk itu sendiri. Jika produk kamu sering dilihat, maka produk itu akan semakin menempel pada ingatan seseorang, maka semakin mudah juga untuk didapatkan.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara produk kamu dapat eksis? Caranya kamu dapat melakukan sistem konsinyasi, baik itu dengan pola kemitraan maupun dengan cara titip barang.
5. Strategi Rendah Hati
Pada kiat kelima ini sangat menekankan bagaimana produk dan jasa yang kamu yang berada di pasar mudah sekali untuk dikonsumsi oleh masyarakat dengan cara merasakan dulu manfaatnya sebelum akhirnya membeli.
Contoh dari kiat ini adalah jika kamu menjual sebuah produk makanan maka kamu dapat mencoba memberikan tester terlebih dahulu kepada konsumen. Hal ini, bertujuan untuk para konsumen yang ingin menikmati produk kamu dari yang masih ragu dan malu menjadi mau dan membeli.
