Syahdafa N's profile

Museum Balla Lompoa

Museum Balla Lompoa adalah sebuah museum yang terletak di tengah-tengah Kelurahan Sungguminasa. Museum ini didirikan pada tanggal 11 Desember 1973. Balla Lompoa dapat diartikan rumah besar atau istana bagi raja-raja dari Kerajaan Gowa. Museum ini dibangun di areal seluas 7663 m2 tahun 1936 di masa Raja Gowa ke-XXV. Luas bangunan kayu 1144 m2. Bangunan ini terbuat dari bahan kayu jati bercorak arsitektur tradisional. Ada juga terdapat teknik modern di beberapa bagian tertentu, misalnya di persambungan kayu menggunakan baut, bahkan bagian dapurnya menggunakan bahan batu bata.
Museum Balla Lompoa utamanya digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda kerajaan Gowa. Pemerintah Kabupaten Gowa juga menggunakan museum Balla Lompoa sebagai tempat pelaksanaan upacara-upacara adat yang menjadi agenda tahunan yatu ''accera kalompoang.''  Upacara adat ini merupakan kegiatan pencucian benda-benda pusaka kerajaan yang dilaksanakan setiap bulan Zulhijah atau pada hari raya Idul Adha dan telah berlangsung sejak masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, yaitu Sultan Alauddin. Masyarakat meyakini bahwa perubahan berat benda pusaka setelah dicuci akan menentukan nasib Kerajaan Gowa (di masa lalu) dan Kabupaten Gowa (di masa kini). Bertambahnya berat benda pusaka dianggap sebagai pertanda baik, sedangkan berkurangnya berat benda pusaka dianggap sebagai pertan buruk. Masyarakat Kabupaten Gowa menganggap musem Balla Lompoa sebagai tempat keramat dan mempunyai kekuatan magis. Kunjungan ke museum Balla Lompoa bagi masyarakat setempat bertujuan untuk meminta berkah kepada Tuhan melalui benda-benda pusaka Kerajaan Gowa. Ini ditandai dengan adanya sebuah kamar khusus yang digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka. Di dalam kamar tersebut dilengkapi dengan sesajian seperti seperangkat alat makan, lilin merah, foto Syekh Yusuf dan Sultan Hasanuddin, dan pisang raja sebagai persembahan yang digunakan untuk melaksanakan ritual. Di dekat sesajian terdapat ranjang kecil dengan kelambu berwarna merah dan kasur beralas kain berwarna kuning. Pada ranjang kecil itu terdapat kotak kayu yang digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda kerajaan peninggalan Tumanurung.
Museum Balla Lompoa
Published:

Museum Balla Lompoa

Published: