Siraman Kereta adalah salah satu ritual dalam rangkaian ritual bulan suro. Siraman kereta dilaksanakan pada selasa atau jum'at kliwon pertama pada bulan suro, pada tahun ini tepat pada tanggal 27 November 2012. Pada ritual kali ini terdapat 3 kereta yang dicuci, yang pertama bernama kereta Nyai Jimat dan 2 kereta kencana. Kereta-kereta ini digunakan sejak masa Sri Sultan Hamengkubuwono I, atau kurang lebih berumur 600 tahun. Khusu kereta Nyai Jimat cukup disakralkan, konon pada zamannya dahulu, setiap jum'at bagi orang yangSiraman Kereta adalah salah satu ritual dalam rangkaian ritual bulan suro.

Siraman Kereta is one in a series of rituals at Suro. Siraman kereta held on the first Tuesday or Friday kliwon in suro, this year right on 27th November 2012. At this time there is a ritual that washed 3 trains, the first named trains "Nyai Jimat" and 2 Kereta Kencana. Trains are used since the era of Sri Sultan Hamengkubuwono I, or approximately 600 years old. A special, train "Nyai Jimat", purportedly in his time immemorial, every Friday for the people who believe they will do the ritual and apply to him.

Ritual Siraman Kereta ini dilakukan oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta. Tidak ada ritual khusus yang dilakukan praacara, hanya terdapat do'a bersama malam hari sebelum hari pencucian kereta ini. Pencucian kereta hanya menggunakan air dan jeruk nipis, kurang lebih 10kg jeruk nipis digunakan dalam pencucian ini. Selain ritual yang terbuka untuk umum ini, terdapat ritual siraman kereta yang dilaksanakn tertutup di dalam keraton. Kereta "Kyai Ageng" adalah kereta yang dicuci di dalam keraton Yogyakarta, langsung oleh Sri Sultan Hamengkuwono X.

Ritual Siraman Kereta is done by Abdi Dalem Yogyakarta Palace. There is no specific ritual performed before, there are only a praying together the eventing before Siraman. Siraman Kereta using only water and lemon juice, approximately 10kg of lime used in this wash. Besides ritual open to the public, there is a ritual pouring dilaksanakn train covered in the palace. Train "Kyai Ageng" is the train that was washed in the palace of Yogyakarta, done by Sri Sultan Hamengkuwono X.
beberapa orang percaya bahwa air ini membawa berkah
Mas Lurah Surono Pawoko is waiting for a ritual complete.
Siraman Kereta
Published:

Siraman Kereta

Suro's Ritual

Published:

Creative Fields