Latar Belakang: Mengkinikan Wajah NAM CSSTC
Proyek ini adalah renovasi kantor untuk asosiasi Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Coorperation (NAM CSSTC). NAM CSSTC merupakan buah inisiatif dari negara-negara anggota Non-Aligned Movement, organisasi internasional yang dikenal di Indonesia sebagai Gerakan Non-Blok. Ia berlokasi di lantai 10 Hotel Kemayoran, Jl. Angkasa No.6, Jakarta.
Kantor ini berfungsi sebagai ruang berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan kapasitas dan kerjasama antar sesama negara anggota. Termasuk tapi tak terbatas pada, urusan diplomatik, kegiatan pengembangan berupa pelatihan, penyuluhan, dan seminar.
Klien meminta pembaharuan desain interior yang tetap memelihara citra NAM CSSTC sebagai organisasi internasional. Kami hendak mempertahankan nuansa formal dan berwibawa melalui sentuhan ekspresi kayu untuk meninggalkan impresi hangat bagi para tamu perwakilan dari negara-negara anggota.
Konsep Perancangan: Menyulap Tatanan Hotel
Ada dua langgam yang ditawarkan dalam rancangan ini, antara lain kontemporer dan profesional. Untuk menjawab kebutuhan kantor NAM, maka nuansa profesional tetap dipertahankan. Sementara nuansa kontemporer diaplikasikan pada beberapa ruangan di kantor ini.
Karena site eksisting adalah hotel, maka pihak hotel memberi ketentuan konstruksi yang membatasi rancangan. Misalnya kami tak dapat merubah lantai ataupun dinding. Maka, kami menerapkan ruang gerak rancangan pada perubahan drastis di langit-langit, perancangan furniture lepas (loose) dan tanam (built-in), serta rancangan profil kayu yang melapisi ruang.
Kami mengamati site untuk mengambil garis besar perancangan. Dengan memahami bentuk tapak atipikal pada hotel kemayoran, kami menentukan massa dan porsi interior yang sesuai dengan konteks karakter NAM.
Disini, kami berupaya untuk melahirkan atmosfir baru dengan menonjolkan ekspresi material dan menyederhanakan profil furniture menjadi minimalis. Sementara, pola kayu yang melapisi bidang ruang terdiri dari sejumlah variasi. Melalui variasi ini, kami dapat menciptakan karakter yang berbeda sesuai citra ruang yang ingin ditampilkan.
​​​​​​​Nuansa profesional mewujud pada ruang-ruang direktur seperti ruang depan, lobi, kesekertariatan, serta ruang direktur. Nuansa diutamakan mengingat tamu NAM CSST adalah tamu asing atau tamu diplomatik. Sementara nuansa kontemporer dituangkan pada ruang-ruang yang lebih rileks untuk keperluan diskusi seperti ruang kolaborasi serta prasarana pendukung seperti ruang e-library, ruang server, Mushola dan pantry.
Entrance dan Lobi
Serambi atau entrance adalah kesan pertama sebuah kantor. Kami membuat sorotan pada bagian langit-langit dengan merancang plafon yang mengadopsi bentuk dasar sebuah bahtera, lalu dipecah menjadi puluhan bidang kayu untuk melambangkan filosofi kepulauan yang terjalin dalam kesatuan. Pola kayu di langit-langit ini menyerupai alat musik kolintang dengan cara pemasangan antar bidang saling mengikat agar utuh menjadi satu instalasi. Lampu disembunyikan di balik instalasi ini sehingga memancarkan cahaya temaram pada malam hari.
Dari serambi tersebut kami memasang pintu kaca untuk memisahkan ruang berikutnya. Pada bidang sisi, kami melapisi dinding dengan kisi-kisi kayu, memberi bingkai kayu pada bagian depan lift, dan mengubah bidang lantai dengan marmer putih untuk nuansa penyambutan yang formal.
​​​​​​​Memasuki area lobi-koridor, meja resepsionis menyambut tamu. Kami menyelubungi koridor dengan kaca pada dinding susuran untuk keamanan sekaligus insulasi suara dan suhu dari lantai lainnya. Pada dindingnya, kami merancang kisi-kisi membentuk bidang ombak untuk melanjutkan narasi bahtera, menciptakan profil halus pada ruang terbuka yang bertindak sebagai lajur perjalanan. Pada bidang ombak ini kami juga merancang rak terbuka untuk tempat hiasan. Lobi ini mengarahkan tamu pada beberapa ruangan, salah satunya menuju ruang keserkertariatan.
Ruang keseketariatan & Holding Room
Selain ruangan kerja sekretaris, ia turut ditujukan bagi tamu yang menunggu proses. Fitur pada ruangan ini adalah pola kayu yang menyelubungi ruang. Pola kayu ini kami gunakan pada backdrop di ruangan ini. Kami merancang motif kayu dengan bentuk dasar segitiga yang netral untuk gaya kontemporer. Secara konsep, pola segitiga ini merepresentasikan Indonesia, seperti perisai dayak. Menggunakan fancy plywood yang lebih tahan daripada HPL. Plywood ini sudah dipasangi lapisan kayu.  Partisi kayu dan plafond menggunakan basis pola segitiga di ruangan ini.
​​​​​​​Disebelahnya terdapat holding room bagi tamu dalam jumlah banyak. Dilengkapi dengan set kursi barcelona berkapasitas 9 orang, suasana di ruangan ini menyajikan kesan tenang melalui furnitur kursi dan kabinet kayu minimalis. Sorotan utama terlihat pada siding kayu dan kisi-kisi kayu yang melapisi seluruh langit-langit ruangan.
Ruang Direksi
Kedua ruangan sebelumnya diapit oleh ruang direksi dan ruang advisor. Ada beberapa ruangan untuk direktur yang berbeda, antara lain direktur Utama, Keuangan, Administrasi, serta ruang Advisor. Keempat ruangan ini dirancang dalam gaya yang familiar, mengesankan wibawa, profesionalitas, dan representatif.
​​​​​​​Tiap ruang direktur megutamakan area kerja dengan meja 160 x 60 cm membelakangi lemari khusus yang ditanam ke dinding (built-in) sepanjang 2 meter. Lemari ini terdiri dari rak terbuka untuk menampilkan pernak pernik pribadi dan lemari penyimpanan vertikal untuk arsip dan dokumen lain. Lemari tanam juga dilengkapi dengan kabinet baju dan kulkas mini di bawahnya untuk kebutuhan pribadi pada direktur. Kami menggunakan paduan hitam sebagai warna aksen untuk menandai area siap jangkau atau akses cepat bagi dokumen penting, mendampingi dominan warna kayu.
Seluruh ruangan para direktur turut dilengkapi kamar mandi berukuran 4x2.5 m. Di dalamnya lengkap dengan toilet, shower dan wastafel. Kami memanfaatkan bentuk atipikal hotel dengan menggunakan bidang dinding yang menonjol untuk pelengkap kebutuhan, seperti tempat sabun atau tempat penyimpanan.
Ruang Kolaborasi
Memasuki ruang kolaborasi tamu disambut oleh backdrop pola kayu dan logo NAM yang mengarahkannya ke pintu masuk. Ruangan ini digunakan untuk rapat besar dan pelatihan. Jika ruang direksi bertema formal, ruang kolaborasi dirancang untuk berkesan kontemporer dan cair. Kami menggunakan warna cerah sebagai variasi karakter untuk memicu aktivitas kreatif yang interaktif.
Ruangan ini dapat dibagi menjadi dua modul, dengan kapasitas mulai dari 5 hingga 18 orang ketika dinding partisi dibuka seluruhnya. Untuk meja utama, kami mengguakan meja kayu berongga yang ringan agar mudah dipisah atau digabung ketika ruangan menyatu.  Langkit-langit ruang dinaungi oleh pola kayu segitiga yang seragam dengan ruang lainnya.
​​​​​​​Sisi seberang ruangan yang bersinggungan dengan jendela kami manfaatkan sebagai bidang tambahan untuk bangku panjang atau area kerja tambahan. Sementara itu, terdapat ceruk atau ruang sisa yang canggung dari dari eksisting hotel. Celah ini diapit oleh pintu masuk, kolom, dan toilet, maka ruang sisa tersebut kami manfaatkan untuk menyimpan utilitas.
Ruang prasarana penunjang
Ruang-ruang ini terdiri dari e-library, Ruang Server, Mushola dan pantry. Ketiganya bernuansa mirip. Mengutamakan ketenangan dan menjadi opsi ruang bersantai bagi pegawai yang penat.
Ruang e-library menyimpan katalog internal kantor NAM. Ia dilengkapi dengan lemari pustaka bercorak silang, area duduk, dan area baca tatami yang diangkat dari lantai, dengan kolong yang dimanfaatkan untuk penyimpanan. Untuk koleksi utama berbentuk digital dapat diakses melalui area meja komputer di sampingnya.
Ruang Server bernuansa serupa. Ia difungsikan untuk penyimpanan digital dan proses data dalam jumlah besar. Ruangan ini diperlukan melihat aktivitas ini bising akibat kipas komputer serta jalur kabel yang memerlukan perencanaan perabot tambahan. Sehingga, sebagain besar perabot di ruangan ini disesuaikan dengan menyediakan dan menyembunyikan jalur kabel PABX.
​​​​​​​Mushola bergabung dengan pantry dirancang dengan suasana tenang. Pada bagian depan mushola terdapat penanda minimalis berlafal arab. Lantai mushola dilapisi decking kayu untuk menandai zonasi yang berbeda ketika hendak menjalankan ibadah.
Detail: Memaksimalkan Ekspresi Kayu
Dari seluruh ruangan pada proyek ini, SLENPAN merancangan setidaknya empat jenis variasi ekspresi kayu. Pertama kisi-kisi dengan kelipatan 30 cm untuk bidang vertikal. Kedua lapisan kayu untuk bagian siding yang melapisi sebagian dinding. Ketiga pola kayu segitiga yang digunakan pada berbagai bidang. Lalu, dua variasi pola langit-langit, mulai dari pola persegi minimalis dan instalasi bahtera pada lobi. Ragam ekspresi kayu ini merupakan strategi untuk menjaga identias keseragaman sekaligus karakter ruang yang variatif.
Furniture yang kami rancang di kantor NAM turut mengikuti konsep awal. Kami memadukan antara furnitur tanam (built in) yang matang berwarna kayu gelap (lemari, profil, dsb), dengan furnitur lepas (loose) yang ringan berwarna putih (meja, kursi). Penyandingan jenis furnitur bertujuan untuk menciptakan keseimbangan elemen di setiap ruangan.
Penutup: Profesionalisme yang Modern
Proyek ini memperlihatkan bahwa kesan formal yang berwibawa dapat berjalan beriringan dengan atmosfir kontemporer yang cair di sebuah kantor. Konsep yang harmonis dari nuansa yang tampak berbeda dapat dicapai dengan memaksimalkan ekspresi sebuah material, dalam proyek ini adalah ekspresi kayu. Serta dengan dukungan klien yang bersedia untuk menguji tantangan tersebut.
​​​​​​​Anda dapat menyampaikan ide dan berkonsultasi melalui kontak kami, juga dapat melihat kantor lain yang sejenis antara lain Coffee Shop, Interior Kantor, Ruang Kerja, Apartemen, Warung Bisnis dan lainnya. Kami juga menyediakan jasa konsultasi seperti Rumah Deuxine, Rumah Wiropaten, dan Rumah 50:50. Kami siap menerima umpan balik anda.
NAM CSSTC
Published:

Owner

NAM CSSTC

Published: