Susunan feeds Instagram @skh.kakseto
Content "Apa Itu SKKS?" berisi mengenai penjelasan Sekolah Khusus Kak Seto, program-program yang tersedia, serta waktu kegiatan belajar mengajar di Sekolah Khusus Kak Seto. Dengan harapan semoga target audiens yakni orang tua dapat lebih memahami mengenai Sekolah Khusus Kak Seto dan meningkatkan exposure di media sosial. Sehingga, dapat tertarik untuk menyekolahkan anaknya di Sekolah Khusus Kak Seto.
Dalam konten ini saya berpartisipasi dalam content ideas, content plans, script, caption, director, & editor.
Di konten "Kegiatan Sekolah" saya berpartisipasi dalam penyusunan content plans.
Konten "3 Keunggulan Sekolah Khusus Kak Seto" menyebutkan 3 hal yang membedakan dengan sekolah khusus yang lainnya terutama di daerah banten. Sehingga menjadi nilai plus bagi sekolah dan pantas menjadi salah satu pilihan untuk orangtua yang memiliki anak spesial.
Saya berpartisipasi dalam konten ini berupa content ideas, content plans, copywriting feeds serta caption.
Anak berkebutuhan khusus juga butuh dibekali dengan 'Sex Education'. Salh satu caranya adalah dengan menggunakan media bernyanyi dan menari agar lebih mudah dipahami serta diinget.
Dalam penggarapan konten ini berpartisipasi dalam content plans dan director.
Kini sudah banyak beredar berbagai jenis kartun bagi anak. Tak jarang kartun tersebut menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat akibat muatan ceritanya, sehingga orangtua harus lebih selektif dalam pemilihan tontonan kartun bagi anak.
Tentunya dalam konten ini saya berpartisipasi dalam pembuatan content plans.
Mem-branding sebuah akun sosial media tidaklah mudah, dibutuhkan sebuah strategi sosial media, marketing, content plans, copywriting, hingga editan yang ciamik.
Saya dan tim berkesempatan untuk rebranding kembali media sosial Instagram salah satu unit Sekolah Kak Seto yakni Sekolah Khusus Kak Seto (@skh.kakseto). Sekolah Khusus Kak Seto sendiri merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus.
Setelah melakukan riset mengenai Sekolah Khusus Kak Seto dengan mewawancari kepala sekolahnya, saya dan tim menyusun ulang content plans yang sudah kami buat sebelumnya dan mulai untuk mengeksekusi konten.
